Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat ke-45, adalah salah satu tokoh yang paling kontroversial dalam sejarah politik modern. Sejak awal karier politiknya hingga masa kepresidenannya dan pasca-jabatannya, Trump telah terlibat dalam berbagai skandal yang menarik perhatian dunia. Skandal-skandal ini mencakup isu-isu yang berkaitan dengan bisnis, kebijakan politik, tindakan pribadi, hingga perselisihan hukum. Artikel ini akan membahas beberapa skandal besar yang melibatkan Donald Trump, serta dampaknya terhadap citra publik dan politik Amerika Serikat.
1. Skandal Pemilu 2016 dan Dugaan Kolusi dengan Rusia
Salah satu skandal terbesar yang melibatkan Donald Trump adalah tuduhan kolusi dengan Rusia dalam pemilu presiden 2016. Kampanye Trump diduga menerima bantuan dari pemerintah Rusia untuk mempengaruhi hasil pemilu. Isu ini mengarah pada penyelidikan yang dikenal dengan nama Mueller Investigation, yang dipimpin oleh mantan Direktur FBI, Robert Mueller.
Penyelidikan ini berfokus pada apakah kampanye Trump berkolaborasi dengan pihak Rusia untuk merusak calon presiden saingannya, Hillary Clinton. Serta mengintervensi proses pemilihan melalui peretasan email dan penyebaran disinformasi. Meskipun Mueller tidak menemukan bukti yang cukup kuat untuk mendakwa Trump atau kampanyenya atas kolusi. Laporan tersebut tetap mencatat adanya beberapa interaksi antara orang-orang dekat Trump dengan pejabat Rusia. Meskipun tidak ada bukti kolusi, penyelidikan ini tetap menjadi sumber kontroversi yang menguntit Trump sepanjang masa kepresidenannya.
2. Impeachment Pertama: Penyalahgunaan Kekuasaan dan Penghalangan Kongres
Pada Desember 2019, Donald Trump menjadi presiden ketiga dalam sejarah Amerika Serikat yang dimakzulkan, setelah dihadapkan pada dua pasal impeachment. Yang pertama adalah penyalahgunaan kekuasaan terkait dengan percakapan teleponnya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Dalam percakapan itu, Trump diduga menekan Zelensky untuk membuka penyelidikan terhadap saingannya, Joe Biden, yang saat itu menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.
Trump dituduh mencoba memanfaatkan posisinya untuk kepentingan politik pribadi dengan menahan bantuan militer yang dijanjikan untuk Ukraina, sebagai bentuk tekanan. Selain itu, ia juga terdakwa dengan penghalangan kongres setelah ia menolak untuk memberikan dokumen dan saksi-saksi oleh kongres dalam penyelidikan. Meskipun Trump akhirnya bebas dari kedua pasal impeachment tersebut oleh Senat yang dikuasai oleh Partai Republik. Skandal ini menciptakan ketegangan politik yang besar di Amerika Serikat.
3. Skandal Pemilu 2020 dan Upaya Pembatalan Hasil Pemilu
Setelah kekalahannya dalam Pemilu 2020 melawan Joe Biden, Trump terlibat dalam skandal besar yang melibatkan upaya untuk membatalkan hasil pemilu. Trump dan sekutunya berulang kali mengklaim tanpa bukti bahwa pemilu tersebut curang, meskipun tidak ada bukti signifikan yang mendukung klaim tersebut. Meskipun berbagai tuntutan hukum dan investigasi yang berjalan di seluruh negeri gagal, Trump terus berusaha untuk menggulingkan hasil pemilu.
Puncak dari upaya ini adalah serangan terhadap Capitol pada 6 Januari 2021, ketika para pendukung Trump menyerbu gedung Kongres saat sidang yang bertujuan untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden. Trump memiliki peran besar dalam memicu kerusuhan ini dengan terus mendorong klaim-klaim palsu tentang pemilu yang curang. Skandal ini membawa Trump pada penyelidikan lebih lanjut, termasuk upaya dari Dewan Perwakilan Rakyat untuk mengadili Trump atas peranannya dalam insiden tersebut.
4. Skandal Keuangan dan Investigasi Pajak
Selain skandal politik, Trump juga terlibat dalam berbagai skandal yang berkaitan dengan masalah keuangan dan pajak. Salah satu yang paling signifikan adalah laporan investigasi yang dipublikasikan oleh The New York Times pada tahun 2020. Mengungkapkan bahwa Trump membayar sangat sedikit pajak penghasilan selama bertahun-tahun, bahkan hanya membayar $750 pada tahun 2016, tahun di mana ia memenangkan pemilu, dan jumlah yang sama pada tahun 2017.
Investigasi ini mengungkapkan juga bahwa Trump mengklaim berbagai pengeluaran pribadi sebagai biaya bisnis untuk mengurangi kewajiban pajaknya, yang menimbulkan kecurigaan tentang keabsahan laporan pajaknya. Meskipun Trump membantah adanya pelanggaran hukum, skandal ini semakin memperburuk citranya, terutama di kalangan pemilih yang mempermasalahkan ketidakadilan dalam sistem pajak.
5. Skandal Seksual dan Kasus Hukum
Trump juga terlibat dalam sejumlah skandal terkait dengan tuduhan pelecehan seksual dan pelecehan fisik. Sejumlah wanita mengklaim bahwa Trump telah melakukan pelecehan seksual terhadap mereka selama bertahun-tahun. Beberapa klaim ini mencakup tuduhan-tuduhan tentang perilaku yang tidak pantas di tempat kerja dan serangan seksual. Trump membantah semua tuduhan ini, menyebutnya sebagai upaya untuk merusak citranya dan menjelaskan bahwa beberapa kasus adalah tuduhan palsu.
Selain itu, Trump juga terlibat dalam sejumlah kasus hukum yang terkait dengan bisnis pribadinya, termasuk potensi penyalahgunaan dana kampanye dan kesalahan dalam pengelolaan real estat. Meskipun beberapa dari kasus ini masih dalam proses hukum, mereka telah menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan Trump.
Kesimpulan
Skandal yang melibatkan Donald Trump mencakup berbagai aspek kehidupan politik, pribadi, dan bisnisnya. Mulai dari tuduhan kolusi dengan Rusia hingga upaya pembatalan hasil pemilu, dari penyalahgunaan kekuasaan hingga kontroversi pajak dan klaim pelecehan seksual, serangkaian skandal ini telah menempatkan Trump di bawah sorotan dunia. Meski beberapa dari skandal ini tidak berujung pada konsekuensi hukum langsung, mereka tetap membentuk citra publik Trump yang penuh perdebatan, baik di dalam maupun luar Amerika Serikat. Skandal-skandal ini, baik yang berhasil terbukti maupun yang tetap menjadi klaim yang jadi perdebatan, akan terus menjadi bagian penting dalam narasi politik Amerika yang mengiringi perjalanan hidup mantan presiden ini.